Ada yang Disambut Baik Tapi Ada Juga Sebaliknya, Ini Dia Rekomendasi Anime yang Berbeda dengan Manga Aslinya

Ada yang Disambut Baik Tapi Ada Juga Sebaliknya, Ini Dia Rekomendasi Anime yang Berbeda dengan Manga Aslinya
Anime Manga | Foto : Berbagai Sumber 

Ubidate.com - Dalam dunia anime, ada kalanya adaptasi dari manga mengikuti cerita aslinya dengan sangat setia, namun tak jarang juga ada perubahan besar yang dilakukan dalam versi animenya. 

Beberapa perubahan ini diterima dengan baik oleh para penggemar, memberikan interpretasi baru yang segar dan menarik, sementara yang lain justru menuai kritik karena dianggap merusak esensi dari cerita aslinya. 

Perbedaan antara manga dan anime sering kali menjadi topik perdebatan yang hangat di kalangan komunitas penggemar. 

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi anime yang memiliki perbedaan signifikan dengan manga aslinya—ada yang berhasil memberikan sentuhan baru yang disukai, tetapi ada juga yang malah menimbulkan kekecewaan seperti yang sudah di kutip dari laman xlslot88.


1. Fullmetal Alchemist (2003)


"Fullmetal Alchemist" yang pertama kali dirilis pada tahun 2003 adalah salah satu contoh adaptasi anime yang mengambil kebebasan besar dalam bercerita dibandingkan dengan manga aslinya. Karena manga-nya masih belum selesai saat anime ini diproduksi, tim kreatif di belakang anime memutuskan untuk membuat akhir cerita mereka sendiri. 

Hasilnya, jalan cerita dalam anime ini sangat berbeda dari versi manganya, dengan banyak elemen baru dan plot yang tidak ada dalam manga. 

Meski begitu, anime ini diterima dengan baik oleh banyak penggemar, bahkan diakui sebagai salah satu anime klasik, meskipun ada juga yang merasa versi ini tidak sekuat versi manganya. Kemudian, pada tahun 2009, anime ini mendapatkan adaptasi yang lebih setia pada manga dengan judul "Fullmetal Alchemist: Brotherhood."

2. Tokyo Ghoul


"Tokyo Ghoul" adalah anime yang diadaptasi dari manga karya Sui Ishida. Meskipun musim pertamanya cukup setia dengan materi sumbernya, musim-musim berikutnya, terutama "Tokyo Ghoul √A," mengambil arah cerita yang berbeda. Beberapa perubahan ini, seperti perkembangan karakter dan alur cerita, tidak disukai oleh penggemar manga. 

Adaptasi anime ini dianggap menghilangkan banyak elemen penting dari manga, termasuk kedalaman karakter dan kompleksitas alur cerita. 

Sebagian besar penggemar manga merasa bahwa anime ini tidak memberikan keadilan bagi cerita asli yang penuh dengan nuansa gelap dan kompleks. Meski demikian, "Tokyo Ghoul" tetap memiliki basis penggemar yang besar, terutama di kalangan penonton baru yang tidak terikat dengan versi manganya.

3. Akame ga Kill!


"Akame ga Kill!" adalah contoh lain dari anime yang menyimpang dari manga aslinya, terutama di paruh kedua seri. Saat anime ini diproduksi, manga-nya masih berlanjut, sehingga tim produksi memilih untuk membuat alur cerita yang berbeda dan memberikan akhir yang orisinal. 

Perubahan ini termasuk dalam bagaimana beberapa karakter utama menghadapi nasib mereka, serta resolusi dari konflik utama cerita. Bagi penggemar manga, perubahan ini mengecewakan karena banyak dari mereka merasa bahwa anime tidak menangkap esensi dari cerita asli. Namun, ada juga yang menikmati anime ini sebagai produk yang berdiri sendiri, dengan aksinya yang intens dan alur cerita yang cepat.

4. Soul Eater


"Soul Eater" adalah anime yang memiliki perbedaan signifikan dengan manga aslinya, terutama di bagian akhirnya. Seperti beberapa anime lain dalam daftar ini, adaptasi "Soul Eater" diproduksi sebelum manga-nya selesai, sehingga alur cerita anime akhirnya mengambil jalur yang berbeda. 

Anime ini memperkenalkan beberapa karakter baru dan plot twist yang tidak ada dalam manga, serta menutup cerita dengan akhir yang dibuat khusus untuk anime. 

Walaupun anime ini mendapat sambutan positif, terutama karena gaya visualnya yang unik dan aksi yang seru, banyak penggemar manga yang merasa bahwa anime tidak memberikan penutupan yang memuaskan seperti yang dilakukan oleh versi manga.

5. The Promised Neverland (Yakusoku no Neverland)


"The Promised Neverland" adalah anime yang mendapatkan pujian besar di musim pertamanya karena adaptasi yang setia dan mendalam terhadap manga aslinya. Namun, musim kedua dari anime ini menimbulkan kontroversi besar di kalangan penggemar. 

Musim kedua mempercepat alur cerita secara drastis dan menghilangkan beberapa arc penting dari manga, yang dianggap sangat penting untuk pengembangan karakter dan cerita secara keseluruhan. 

Beberapa penggemar merasa bahwa anime ini kehilangan banyak elemen kunci yang membuat manga aslinya begitu menawan dan mendalam. Akibatnya, banyak yang merasa bahwa musim kedua tidak memberikan pengalaman yang sama kuatnya seperti manga.

6. Berserk (2016)


"Berserk" adalah salah satu manga paling ikonik dan gelap yang pernah ada, karya Kentaro Miura. Namun, adaptasi anime "Berserk" yang dirilis pada tahun 2016 mendapatkan kritik tajam, terutama karena kualitas animasinya yang dinilai buruk dan banyak perbedaan dalam penyajian cerita dibandingkan dengan manga. 

Anime ini mencoba untuk melanjutkan cerita setelah film trilogi "Golden Age," namun dengan visual yang banyak diperdebatkan dan pacing yang kurang tepat, banyak penggemar manga yang merasa kecewa. Meskipun cerita dasarnya tetap menarik, eksekusi dalam anime tidak dianggap memadai untuk menyampaikan kedalaman dan kegelapan yang ada dalam manga aslinya.

7. Claymore


"Claymore" adalah anime yang awalnya cukup setia pada manga aslinya, namun mulai menyimpang setelah beberapa episode terakhir. Ketika manga-nya masih berlanjut, anime ini memilih untuk mengakhiri ceritanya dengan arc yang diciptakan khusus untuk anime. 

Perbedaan ini membuat anime "Claymore" memiliki akhir yang sangat berbeda dengan manga, yang kemudian melanjutkan ceritanya ke arah yang lebih kompleks dan mendalam. Meski banyak penggemar menikmati anime ini untuk aksinya yang intens dan cerita yang menarik, ada juga yang merasa kecewa karena tidak melihat kelanjutan cerita seperti dalam versi manga.

Kesimpulan


Adaptasi anime dari manga sering kali membawa tantangan tersendiri, terutama ketika harus memilih antara tetap setia pada materi sumber atau membuat perubahan demi kepentingan narasi dalam format anime. 

Beberapa anime yang berbeda dengan manga aslinya berhasil mendapatkan sambutan baik dan dianggap sebagai karya yang berdiri sendiri, sementara yang lain justru menuai kritik karena dianggap tidak memberikan keadilan bagi cerita asli. 

Terlepas dari perbedaan tersebut, setiap anime memiliki caranya sendiri dalam menyampaikan cerita dan membangun pengalaman yang unik bagi penontonnya. 

Bagi penggemar, hal ini juga memberikan peluang untuk menikmati cerita dari perspektif yang berbeda dan mengeksplorasi dunia anime dan manga lebih dalam lagi.